CERITA DEWASA PENARI SEXY JALANAN DIPERKOSA PART2

CERITA DEWASA PENARI SEXY JALANAN DIPERKOSA PART2

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA DEWASA PENARI SEXY JALANAN DIPERKOSA PART2, Hasrat-Bispak05 Muka Juragan yang lebar itu melekat ke muka saya, bibirnya yang lebar melekat ke bibir saya, memaksakan mulut saya terbuka. Duh, lidahnya turut main pun, masuk-masuk ke dalam mulut saya, membawa bergelut lidah saya. Lain sekali rasanya dengan cium pipi atau cium tangan, rasanya hangat, geli… Saya kurang sukai berbau mulut Juragan, jijik dengan lidahnya yang basah, namun saya terasa tidak ingin menantang, tidak tahu kenapa… Lidahnya melumat lidah saya, bibirnya melumat bibir saya. Lama sekali kami kecupan, kecupan saya yang pertama, kepala saya tertekan kepalanya. Duh, yang saya melakukan ini salah tidak ya? Iya, saya mulai sadar saya sedang jual tubuh saya… itu sebetulnya salah, tetapi kok… mengapa saya jadi gak perduli? Mengapa saya jadi jadi bernafsu memikirkan bagaimana Kedengarannya saya saat ini? Saya hampir telanjang, susu saya habis diremas-remas, bibir merah saya dilahap, serta tubuh saya dihimpit tubuh laki laki. Bunyi-bunyi jilatan, desahan, dan cairan di mulut saya. Dan saya malahan tambah terlarut. Lidah saya mulai menjilat balik lidah Juragan. Air liur Juragan saya telan.

"Uaahhh…" keluh saya sewaktu Juragan selanjutnya menarik bibirnya.

Tersisa liur kami dari kecupan basah barusan masih nyantol seperti tali yang menyambung bibir saya dan bibir Juragan.

"Juragan… rasanya kok lain ya…" kata saya. "Jiah!"

Saya terkejut waktu Juragan mencubit-cubit pentil saya.

"Bagaimana Denok, kamu sukai di cium seperti barusan? Nikmat kan?"

"Ahn…" desah saya sebab kesenangan pentil saya dimain-mainkan, karena itu pembicaraan saya sudah tidak tertangani,

"Iya Juragan… saya senang di cium seperti tadi…"

"Benar? Bagus, bagus," Haduh! Juragan nyentuh sisi depan kancut saya! Ujarnya, "Saya buat kamu jadi sedap di sini ya?"

Juragan menyingkap kancut saya serta menowel… menowel… itil saya!

"Coba bila begini…"

"Nhaaaa!! Iyhaaah? Aahh… tak boleh!!"

Seperti kesetrum saya waktu itil saya ditowel serta dikocak jari-jari Juragan. Mengapa ini… kok tubuh saya bereaksi semacam itu?

CERITA DEWASA PENARI SEXY JALANAN DIPERKOSA PART2

"Ooh… heehhh… aduh Juragan… kena…pa ini?" saya meracau, kebingungan dengan tubuh saya sendiri.

Saya tidak pernah disentuh orang di sisi situ. Sumpah, saya tidak tahu ada apakah sebenarnya. Rasanya ada suatu hal yang pengin keluar pada tubuh saya… Saya takut. Juragan terus memain-mainkan itil saya tanpa ampun. Rasanya panas dingin, kalang kabut, bergidik! Dan… aduh, nikmat! Ditambahkan lagi, saat ini Juragan memasuk-masukkan jarinya  ke… belahan memek saya!

"Aduh, aduh, ahh… Juragan! Juragan udah… tidak boleh! Ah… saya… saya… aduh juragan ada yang pengin keluar Juragan… aduh…"

Benar-benar, saya berasa seperti akan pipis… Haduh bagaimana ini, masa' saya pipis di muka Juragan? Jari-jari Juragan selalu main di kemaluan saya, dan tidak tahu mengapa, saya malahan ngangkat-ngangkat selangkangan saya!

"Uuuuaaahhh… iyaaA!!"

Bobol-lah pertahanan saya selanjutnya, dan kedengar bunyi "criiit" dari itil saya yang memuncratkan suatu hal.sebuah hal.  Aduhhh… malunya. Saya berasa seperti baru saja pipis di dipan Juragan. (Terakhir  itu bukan pipis). Tapi… kok rasanya sedap dan sangatlah nikmat, hingga ada yang keluar tubuh saya setelah itil serta memek saya dimain-mainkan Juragan? Sampai saya angkat pinggul saya?

"Haahh… haduhh…" Saya tersengal, setelah ngecrit, tubuh saya seperti habis mengenai strum atau kesambar petir. Duh, sinting tenan. Sampai gemetar. Juragan senyuman di muka muka saya, sekalian ngomong, "Nach, itu buat mula-mula, Denok…"

Dan tiba-tiba saja, Juragan telah membuka celana, dan melekatkan… melekatkan… anunya di belahan memek saya!

"Aduh, Juragan…! Itu… Kok ditempel ke anu saya?!" kata saya. Benar-benar saya belum ketahui banyak terkait tubuh lelaki dan wanita.

"Ini namanya kontol, Denok," Juragan mengatakan, "Kontol ini ingin masuk ke memekmu…"

Saya melotot menyaksikan anunya Juragan yang besar dan berurat itu. "Tapi… namun gak dapat muat, Juragan!"

"Gak apa-apa… Kukasih kamu tiga puluh ribu kembali jika kamu pengin kumasuki."

Kesempatan ini Juragan tidak menunggu jawaban saya. 

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Beliau langsung turunkan tubuhnya yang besar itu, menjepit tubuh saya di bawahnya. Dan anunya… kontolnya… masuk ke memek saya! Ampuun! Sakit! Saya sampai njerit!

"AaaaAAAA!! Aduuuu!!"

Juragan mendengus serta menggerung. "Huoooh! Kamu masih perawan ya Denok!? Sempit sekali!"

Perawan? Aduh biyung… saya ditiduri Juragan! Tubuh Juragan yang berat menindih tubuh saya, dadanya menggencet susu saya, kontolnya yang besar itu mencoblos memek saya… menerobos kehormatan saya… Saya terasa sakit campur nikmat campur malu… Aduh, Bapak, Simbok, saya bukan perawan kembali!

"Saya masuk lebih dalam kembali, ya, Denok?" Juragan ajukan pertanyaan tiada tunggu jawaban, menerobos makin dalam ke anu saya. Saya hanya dapat bernada ah uh saja. Lantas perlahan-lahan Juragan menarik kontolnya hingga sampai keluar semua… Beliau gapai belakang kepala saya, suruh saya memandang. Di kontolnya terlihat bintik darah, darah perawan saya! Haduh biyung. Juragan tertawa, lalu beliau cium bibir saya kembali. Sekalian mencium, anunya ia masukan kembali ke memek saya.

Saya njerit kembali, tetapi mulut saya ketutupan mulutnya. Seterusnya Juragan selalu nggenjot saya, masuk keluar, masuk keluar, makin lama lebih kuat. Tubuh saya digoyang-guncang, kepala saya menenggak-nenggak, sepasang susu saya gondal-gandul, digoncang pergerakan Juragan. Saya sampai tidak dapat bicara, sekedar dapat ndesah serta njerit gak karuan. Saya usaha memohon Juragan tak boleh kencang-kencang, namun beliau tak dengerin. Tapi…kok saya terasa nikmat, ya? Duh, saya kembali di… dientot sama Juragan, serta saya baru mengetahui ngentot itu… enak… udah gitu… saya… dilunasi? Mengapa nggak sejak dahulu saja, ya?Tersirat ingatan sesuai itu dalam kepala saya. Namun saya lewatkan. Saya luluh gara-gara serangan-gempuran Juragan. Waktu beliau tiduran dan meminta saya tegak, saya nurut. Serta tubuh saya gerak sendiri, turun-naik sembari masih tersodok kontolnya.

"Aah! Aiih!! Hiih!"

Duh, saya telah tidak tahu kembali apa yang keluar bibir saya, atau semacam apa Kedengarannya saya. Muka saya pastilah terlihat porno sekali. Dada saya gonjang-ganjing. Juragan terlihat puas.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Kunjungi Juga : Pencuri Jackpot & Pemburu Hadiah

"Hah… uh… Marilah selalu Denok… saya suka ndengar suaramu kalaupun dientot… mbikin jadi gairah. Kamu suka juga, kan?" Juragan usaha ngajak berbicara. Saya njawab dengan lenguhan dan omongan gak terang, ah-ah uh-uh. "Hauhh… Ga…n! Enakh… ahh…"

"Denokh… uh… kelak kalaupun telah sampai… kamu njerit yang keras ya?" pinta Juragan di celah napasnya yang mengincar.

"Hingga sampai?" Saya kebingungan apa artinya.

"Kelak  kamu… uh… hh… rasa sendiri," kata Juragan.

"Yang seperti… uh… barusan. Saya mau… keluarin dalam kamu jika kamu udah… sampai, ya?"

"Hah… ough… di… dalam?" sumpah, saya gak tahu apa artinya Juragan, serta tidak sempat mikir juga.  Mana sempat mikir, bila kepala saya dipenuhi dengan hati nikmat lantaran dientot Juragan. Namun tidak lama setelah itu saya berasa ada yang mencapai puncak pada tubuh saya, saat seperti itil dan memek saya dimain-mainkan barusan. Sudahkah waktunya?

Saya gak dapat kontrol tubuh saya. Saya kian suka nggoyang pinggul, merasai kontol Juragan dalam anu saya.

"Eahh!! Uwahh!! Haduhh!! JURAGAAAN!! ANNGGGHHHH!!" Dan menjeritlah saya.

Juragan dengar saya njerit, serta langsung memegang tangan saya sekalian angkat pinggulnya hingga burungnya masuk sedalam-dalamnya ke memek saya.

"Khn! Ghooh!"

Mata saya melotot, mulut saya nganga, kemungkinan lidah saya menjulur keluar, saya tidak perduli semesum apa cakepg saya saat saya menjerit kesenangan itu. Saya merasai ada yang keluar di kemaluan saya. Basah dan hangat. Dari anunya Juragan. Buat pertama kali ada orang yang menyebar benihnya di pada tubuh saya.

"Hiyahh…" erang saya.

Tubuh saya cenderung di depan, ke-2  tangan saya bertopang ke dada Juragan, kepala saya mendangak, menganga sekalian memekik. Dan selanjutnya tumbanglah tubuh saya ke dada Juragan, ngos-ngosan, mendesah-desah. Susu saya yang tertekan jadi menyembul ke samping tubuh, pentilnya muncul keras. Sejumlah lama saya terkulai di atas tubuh Juragan yang empuk. Ia lalu geser saya serta bangun, lalu menggunakan kembali pakaiannya. Sembari kenakan pakaian, ia bicara ke saya.

CERITA DEWASA PENARI SEXY JALANAN DIPERKOSA PART2

"Hehehe. Cukup dapat juga ndapat perawan siang-siang begini… Bila kamu pengen, Denok, mencari uang itu gak sulit…"

Beliau jatuhkan enam helai lima puluh beberapa ribu ke dekat muka saya. Saya nggeletak gak karuan di tempat tidur Juragan, mandi keringat, ngos-ngosan. 

"Itu untuk kamu," kata Juragan. "Cukup kan buat membayar sewaan kamu 3 bulan?"

Saya tiduran cukup lama hingga akhirnya kebolehan saya kembali. Cepat-cepat saya gunakan kembali kemben dan kain saya. Haduh, gantengg saya sudah pasti tidak karuan. Bedak saya hingga luntur dan melekat di seprai tempat tidur Juragan. Juragan lagi duduk mencermati saya yang kalang kabut gunakan busana. Beliau diam saja. Saya pamitan dan cepat-cepat turun. Di bawah, di muka toko makin ramai. Sebagian orang karyawan Juragan manggil saya, namun saya tidak berani hadapi mereka, manalagi serasi berantakan seperti ini. Saya hingga 1/2 lari tinggalkan toko beras Juragan, langsung ke sewa. Ee, nyatanya ibu pemilik kontrak kembali nongkrong di muka.

"Siang-siang kok telah balik, Denok? Lah, kok awut-awutan getho? Habis ngapain kamu?"

Semua pertanyaannya saya abaikan, saya jejalkan uang yang saya bisa ke tangannya, lalu saya lekas mabur ke kamar. Saya lekas membuka busana dan sanggul, masuk kamar mandi, serta mandi…ngguyur sekujur badan, bersihkan muka. Masih gak yakin apa yang baru saja saya laksanakan secara Juragan. Saya baru saja berikan keperawanan saya ke Juragan… diganti uang sewa 3 bulan. Apa saya bersedih atau malu? Apa saya semestinya bersedih atau malu? Tidak tahulah… Tetapi yang terjadi justru tangan saya mulai meraba-raba selangkangan saya, mainkan itil saya seperti yang sedang dilakukan Juragan tadi…

Saya sang Denok, penari jalanan. Ini peristiwa kehidupan saya. Setelah hari itu, ada yang berbeda di kehidupan saya. Saya selalu cari penghidupan dengan menari buat beberapa orang di Pasar. Namun ada yang lain…sekarang, sewaktu-waktu saya penting uang, saya gak kembali malas-segan menjajakan tubuh saya ke lelaki. 

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Saya mengerti ini tidak betul, dan semestinya saya stop, namun bujukan duwit terlampau kuat. Saya sang Denok, penari jalanan, seluruh orang di Pasar tahu saya. Siapakah yang tak mengenal sang Denok yang berkemben merah, berbedak serta bergincu tebal, bertahi lalat di pipi.

Serta saat ini saya juga dikenal selaku Denok yang susunya montok, bokongnya sintal, goyangannya baik. Udah malam, dan saya baru-baru ini menari buat sebagian orang supir truk pengangkut sayur yang habis bedah muatan. Saya kalungkan selendang saya ke salah seorang, saya berikan senyuman manis serta saya bisikkan harga saya kalaupun ia pengen.

"Betul nih, begitu?" kata sang supir yang miliki tubuh kerempeng, memiliki rambut cepak, dan mulutnya berbau minuman.

"Hehehe," tuturnya sekalian menggauli kemben saya.

"Pengin donk nyobain," ia remas tetek saya.

Dari seluruh orang yang berada pada sana, cuman ia dan seseorang temannya yang ‘nanggap' saya. Saya membawa supir-supir itu ke jejeran kios kosong dalam pasar, yang tidak laku-laku dikontrak sebab terletak sangat ke dalam.  Saya membuka satu diantaranya serta saya hidupkan lampunya, dan 2 orang supir itu juga saya layani dari sana. Saya digilir mereka berdua di situ. Mereka meminta saya layani mereka sekalian. Jadilah saya dikempit mereka berdua… seorang ngentoti memek saya, serta yang satunya saya kasih pantat saya.

"Aduh, Neng, bokongnya sempit sangat, nih," kata orang yang nyoblos bokong saya. "Anyar pertamanya?"

"Ah, tidak Bang," kata saya malu, sela napas mengincar.

Temannya main-main menanya, pernah sama berapakah orang saya bersetubuh. Berapakah ya? Saya pikirkan barangkali dua puluh atau lebih.  Saya tidak ngitung. Saya gak peduli… yang saya pikirkan cuman kerja sebagai berikut lebih mudah mendapat duit. Saya pun tak pernah terasa sendirian kembali.

"Uohhh… buang di dalam bisa tidak Neng?" bertanya supir yang di muka saya.

Saya ngangguk. Ia muncrat dalam memek saya. Saya tahu itu sebetulnya bahaya, tetapi rasanya lebih enak… 

CERITA DEWASA PENARI SEXY JALANAN DIPERKOSA PART2

Anget serta lebih suka saja rasanya. Dan setelahnya, saya memperoleh duit. Sebulan-dua bulan setelah Juragan ngambil kegadisan saya, saya jadi kian eksper selaku lonte. Telah banyak orang di Pasar yang merasai tubuh saya: kuli, pedagang, preman, petugas, tukang ojek, supir dan sebagainya. Dan saya lantas jadi tambah dekat sama mereka semua. 

Saya seperti nyimpan semua rahasia mereka. Hihihi…  siapakah yang kontolnya amat besar, siapakah yang kurang kuat syahwat, terkadang saya sampai tahu pekerjaan rumah tangga mereka.  beberapa orang yang setiap harinya tampak galak atau rajin ke arah tempat beribadah, tetapi jika sudah pingin, mereka cari saya juga.  Saya pula berulang-kali tidur dengan Juragan. Juragan kerap suruh saya coba beberapa hal anyar. Umpamanya ngemut serta nyedot. Atau gunakan tetek saya bikin njepit kontol. Pula jika lubang bokong saya dapat dientot juga.  Duh, waktu kali pertama cobain itu, saya jejeritan. Sakit! Mohon ampun sakitnya. Namun lama-kelamaan kebiasa juga.  Saya  jadi tambah mengenal dengan Juragan. Wanita yang ada pada poto bersama Juragan itu betul istrinya, tetapi udah wafat. Wafat waktu melahirkan anak sulung, anaknya pun tidak selamat. Juragan sampai kini kesepian, serta hidupnya hanya mengurus toko beras saja. Saya jadi kasihan sama Juragan, rupanya beliau sendirian pula seperti saya. Saya pula jadi tahu jika dahulu, waktu muda dan masih tinggal di kampungnya, Juragan pernah senang seseorang penari juga.  Sekedar kala itu Juragan masih belum mempunyai apapun, ditambah lagi penari itu pula simpanan seorang camat. Juragan sekedar dapat menonton serta memuji dari jarak jauh setiap kali sang penari itu mentas.

Kata Juragan, saya serupa penari itu. Barangkali karenanya pula Juragan selalu meminta saya gunakan kemeja serta dandanan penari komplet setiap kali beliau nanggap saya…Yah, saya ikut pula puas kalaupun dapat membikin Juragan puas. Semakin hari saya kian terlarut di kehidupan menjadi penari yang berjualan tubuh. 

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Karena uang, harga diri saya lupakan, dan saya menjadi bahan pelepasan gairah laki laki. Setiap kali ada orang menggencet saya, menggauli saya, masuk tubuh saya… sesungguhnya saya ingat jalan ini tak betul, namun tubuh saya selalu meminta lebih.  Saya jadi tidak tahu kembali apa saya terus mengerjakannya karena hanya uang. Semakin lama saya tambah genting. Layani dua-tiga orang sekalian.

Sudah tidak terhitung orang yang buang benih dalam kandung saya. Saya lantas kian berani. Pada akhirnya saya tidak dapat kembali kalkulasi berapakah orang yang telah merasai tubuh saya, serta saya lantas hamil… Alamiah, kalaupun ingat demikian beberapa orang yang dapat menghamili saya. Namun saya lagi melacur kendati pun perut saya menjadi membesar. Dan saya pula lagi hadir ke Juragan. Kali terakhir saya tidur dengan Juragan, perut saya sudah memulai mencolok, serta beliau nampak lumayan waswas dengan saya.

"Biarlah Denok… Kamu stop saja, ingat situasi kamu," kata Juragan sekalian perlahan-lahan melecut saya.

"Tidak apapun Juragan…" kata saya.

Saya tersenyum buat Juragan. Saya ingat dahulu saya tak senyuman buat beliau waktu pertama beliau setubuhi saya. Tetapi saat ini, antara semua konsumen saya, saya hanya dapat senyuman untuk Juragan… Senyuman setulus hati. Mengapa? Entahlah… saya sendiri pun tidak tahu. Karena barangkali selepas Simbok wafat, Juragan-lah yang terdekat dengan saya? Yang terang saya benar-benar nikmati masa-masa bersama Juragan. Tergolong saat ini, waktu beliau tengah senggama dengan saya, sekalian cakepgnya waswas. Rasanya saya pengin buat beliau tidak cemas. Bukanlah sakit, malu, atau jijik, saya berbahagia setiap kali tubuh Juragan bergabung dengan tubuh saya.

Nyaris 1 tahun selepas saya dan Simbok tinggalkan rumah buat menjadi penari jalanan di Jakarta, ada lagi satu insiden yang ngubah hidup saya. Saya udah 6 bulan hamil, namun tetap keliling menari… Saya sudah seharusnya stop. Tetapi saya mbandel. 

CERITA DEWASA PENARI SEXY JALANAN DIPERKOSA PART2

Saya tak sadar diri di jalan. Pastilah ada yang menyaksikan dan menolong saya, masalahnya saya siuman di rumah sakit. Larut malam. Dan dari sisi tempat tidur rumah sakit, duduk sendirian sekalian pegangi tangan saya, ada Juragan.

"Kamu udah sadar Denok? Syukuuur…" kata Juragan pas lihat saya siuman.

Juragan menangis. Saya tidak dapat apapun karena masih lemas. Setelah itu Juragan kasih tahu saya, beliau dan anak buahnya yang membawa saya ke rumah sakit. Serta jika saya keguguran.

"Duh, untung kamu masih selamat, Denok… Tetapi anakmu…" Juragan omong itu semuanya sembari nangis.

"Denok, maaf… maafkan saya. Kalaupun bukan lantaran yang pertamanya itu, kamu tidak perlu hingga sampai seperti ini… Saya salah, Denok, saya yang ndorong kamu sampai jadi begini… Salahku besar sekali sama kamu, Denok…"

TAMAT^^

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama