CERITA DEWASA POLWAN BAHENOL DIPERKOSA

CERITA DEWASA POLWAN BAHENOL DIPERKOSA

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA DEWASA POLWAN BAHENOL DIPERKOSA , Hasrat-Bispak05 Hujan menyongsong kembalinya Sani ke kota. Namun ke mana maksudnya? Rumah orangtuanya sendiri tidak kembali menyambutnya. Keluarga besar? Momen baru saja telah merusak kepercayaannya di keluarga besarnya. Dengan uang sisa, Sani cari angkutan ke arah tempat tinggalnya yang paling akhir, asrama polwan. Setelah masalah Ryoko tuntas, Sani betul-betul kembali lagi ke sana. Namun ia cuma mendapatkan sodoran tas berisi barang pribadinya dan opini dingin dari penjaga di muka.

"Sebab udah dicoret, Anda tidak punya hak tinggal di sini kembali. Ini banyak barang Anda."

Satu kembali arah Sani. Kombespol Bambang Harjadi. Sani hampir kekurangan uang. Namun ia sukses sampailah dalam rumah besar Bambang Harjadi yang sepi. Lagi-lagi…

"Bapak tak ada pada tempat, tengah ke luar negeri," kata bintara penjaga rumah dari balik kaca sempit pos jaga. 

"Kapan pulangnya?"

"Maaf, Mbak ini pentingnya apa ya? Bapak ke luar negeri untuk pekerjaan negara. Kalaupun tidak ada kepentingan penting, saya tidak dapat tolong."

Sani tak dapat menanyakan seterusnya lantaran sang penjaga langsung tutup gorden jendela kaca pos jaga. 

Habis…! Setelah instansi dan keluarga, Bambang Harjadi lantas udah wafatkannya. Tidak ada kembali manusia yang ingin membantu JuaSani. Dengan cara goyah serta jiwa terbuncang ia jalan terseok menjauhi dari rumah Kombes Bambang, saluran air matanya tidak tampak di tengah-tengah siraman hujan deras.

Semisalkan ada Ryoko…

Ryoko telah kau khianati!

Tetapi ia penjahat!

Apakah bedanya dengan diri kamu? Walaupun penjahat, malah Ryoko tidak mengkhianatimu kan?

Mana beberapa orang baik? Mana keluargamu? Mana lembagamu? Mereka orang baik kan? Tidakkah malahan beberapa orang baik mengkhianatimu?

Nyaris dua jam Sani jalan tidak pastilah arah, dan hujan masih turun dengan deras. Sani sudah tidak perduli kembali, dia betul-betul kehilangan pegangan. Berulang-kali ia tergelincir, dan terciprat sewaktu kendaraan melintasi di sebelahnya. TEET TEEET! Sani menengok. Orang pengendara motor ada di dalam sampingnya, dan berucap padanya,

"Ojek, Non?"

Sementara Sani terheran. 

CERITA DEWASA POLWAN BAHENOL DIPERKOSA 

Lantas ia memastikan untuk naik ojek itu. Ke mana pun dibawa, ia gak peduli…

"Ke mana?"

Sani menggumam gak terang. Tetapi sang tukang ojek seakan mengerti… serta ojek juga meluncur tembus hujan, di tengahnya kota yang tuju senja.

Saat malam…

"Penonton. Afair penangkapan jaringan prostitusi Ryoko yang menyertakan pelaku polwan membuka kembali tahap baru di saat sekian hari ini pada masyarakat mulai tersebar video porno yang dikira diperankan JP, pelaku polwan itu.  Walaupun begitu Kepolisian menyebutkan video itu tak ada hubungan dengan perkara ini serta bukan sertakan JP. JP sendiri didapati sudah distop secara tak hormat lantaran bisa terbuktikan mengerjakan pelanggaran code etik…" Tayangan kabar malam lagi menyajikan beberapa hal yang menikam Sani.

"Maati'iiin TV-nyaaa…" suara Sani mengeluhkan panjang ditingkahi gelak tawa beberapa lelaki.

Mereka sedang ada di dalam satu warung kecil di teritori lusuh, di tengah-tengah asap rokok, kulit kacang, dan botol-botol minuman keras. Suara berbicara Sani melantur sebab ia sendiri telah tidak kuat membawa kepalanya dari meja. Ia mabok. Ia dibawa ke warung itu oleh sang tukang ojek serta dibuat mabok.

"Eh saya ada videonya yang berada pada tivi itu loh!" sengit orang laki laki di dekat Sani. "Aku diberi sama sang Kus tukang pulsa di muka. Pengin melihat gak?"

Kawan-kawannya merubung. Orang itu memutar video di HP-nya. Bunyinya diperkuat. Dan kedengarlah desah gairah Sani di warung itu.

"Oh! Ahh! Entot akuu!! Ngh! Nguhh!"

Banyak laki laki itu, tukang ojek, preman, pedagang asongan, tukang parkir, pengangguran, ketawa serta memberikan komentar saru menyaksikan selingan kecil di tengah-tengah dinginnya hujan yang bersambung hingga malam dan mengguyuri warung itu.

"Eh Non, ingin turut tonton film heboh gak?" Sang tukang ojek barusan memboncengkan Sani membawa kepala Sani maka dari itu Sani dapat lihat video di HP temannya.

Seorang temannya kembali, nampaknya preman, mengelus paha Sani. 

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Sani yang mabok tidak dapat menentang waktu dimainkan begitu. Di atas meja warung ada juga koran murahan yang menempatkan beberapa photo Sani di saat tengah menyaru jadi pelacurnya Ryoko. Video itu terang dari camera video Ryoko yang diambil pada waktu penangkapan di dermaga, dan beberapa foto berawal dari penyidikan Savitri. Seandainya Sani masih memiliki pikiran jernih, ia pantas berprasangka buruk dengan bocornya semuanya bukti itu ke pers—pasti ada permainan orang dalam. Tapi bergelas-gelas minuman keras telah mengaburkan akalnya. Sang preman mendapat paras Sani dan menciumnya dengan paksakan. Berbau alkohol di satu mulut bersua berbau alkohol di mulut lain. Kawan-kawannya malahan tepok tangan serta menyemangati. Mereka tidak paham, tidak perduli, siapa wanita elok kegugupan yang dibawa sang tukang ojek ke arah tempat kongkow mereka itu. Alkohol dan video porno memancing birahi mereka serta bertepatan ada wanita…

"Lonte yang lu membawa cakep ya. Persis yang di video!" kata sang pemilik HP.

"Asal-asalan lu, yang di video kan polwan?"

"Eh telah tengah malem nih. Gua pengen tutup!" kata satu orang, kelihatannya pemilik warung. "Marilah bayar, gak boleh di ngutang! Lu pada membuka botol saja hingga sampai sepuluh…"

Sang tukang ojek lalu katakan, "Sori Bang, gua kagak ada duwit. Ni cewek saja menumpang tidak bayar. Namun kalau aku bayar pakai ia saja bagaimana?"

"Tujuan lu apa bayar pakai ia?" kata sang pemilik warung.

"Lu bisa pakai ni cewe seenak lu, bagaimana?" sang tukang ojek menjajakan.

Sementara sang tukang ojek usaha ‘menjual' Sani, sang preman selalu menciumi dan menggerayangi Sani. Ia lalu memaksakan Sani minum satu gelas minuman keras kembali.

"Oke," kata sang pemilik warung sembari melihat tamu wanitanya yang mabok itu. "Tetapi aku terlebih dulu yang pakai ia. Gua kagak pengen sisa elu pada."

"Tutup dahulu warungnya," kata sang tukang ojek. Sang pemilik warung langsung tutup jendela serta pintu warung. 

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Kunjungi Juga : Pencuri Jackpot & Pemburu Hadiah

Beberapa orang dari sana mengenyahkan semuanya yang ada pada atas meja, lalu mengangkut badan Sani serta meletakkannya terlentang di atas meja, dipersiapkan menjadi tempat pemuasan gairah.

Pagi…

Sani terjaga dari tidur dengan kepala sakit, hangover. Badannya berasa linu, semuanya ototnya pegal. Bisa ia rasakan kulit punggungnya sentuh alas kayu—Dia sadar ia tertidur telanjang. Perlahan-lahan ia buka mata dan dilihatnya sinar matahari yang udah rada tinggi.

"Ahh…" rintihnya, terasa kepalanya sakit.

"Telah bangun?" kedengar nada wanita di dekatnya.

"Kepala… sakit…" keluh Sani.

"Umumnya minum hingga sampai ketiduran di sini ya?"

"Auhh… tak tau… Tubuh… sakit semua…" Sani sekedar dapat berbicara putus-putus. Ia belum menyaksikan siapa wanita yang bercakap dengannya.

"Hingga sampai tidak pakai pakaian begini. Marilah, bangun, gunakan busana dahulu."

Sani bangun dengan kerepotan, lalu menggunakan kembali busananya yang berantakan. Ia juga sadar di vaginanya ada beberapa sisa sperma. Ia terpikir insiden-kejadian mirip di saat masih menyaru, ia tertidur setelah layani laki laki, ditinggalkan demikian dengan benih mereka dalam dirinya sendiri.

"Ada… kamar mandi di sini?"

"Ada air ada di belakang," kata sang wanita sekalian menunjuk. Sani sekarang dapat menyaksikan ia: wanita 40-an dengan rambut keriting, paras keras yang masih tetap sedikit tersisa kecantikan, tank kampiun kusam, dan kuku bercat merah yang tidak rapi.

Sani ketujuan belakang warung, di situ ada WC jongkok simpel yang saru dengan ember serta gayung. Mencegah jijik, ia bersihkan diri sekedarnya, lalu kembali pada tengah warung.

"Tukasnya Alip kamu ingin cari kerja di wisma?"

"Alip? Wisma?"

"Tukang ojek. Barusan pagi ia ngomong membawa kamu kesini tukasnya kamu pengen cari kerja."

Sani lumayan kebingungan.

"Kebingungan? Anyar pertama kesini yah? Tempat ini namanya Kalirotan," sang wanita memperjelas, sembari menghidupkan rokok.

"Kalirotan. Oh…" Sani tahu nama itu. Nama salah satunya lokalisasi kelas bawah di kotanya. Statusnya 1/2 legal.

"Oh ya kenalin. Nuri…" kata wanita itu sembari menyalami. 

CERITA DEWASA POLWAN BAHENOL DIPERKOSA 

"Betul ingin kerja di wisma? Kamu cukup cakep. Di tempatku saja pengen?"

Sani termenung mengolah penawaran wanita itu.

"NGENTOT!!"

"MINGGAT LU BANGKE!!"

BUKK! BRAK! DUGG!!

Seorang lelaki jatuh di jalanan. 2 orang lelaki lain menyepak dan menginjaknya. Laki laki yang jatuh itu kerja keras berdiri serta selanjutnya sukses kabur. 2 orang yang serangnya memaki.

"Ooii ribut-ribut apa sich itu?" teriak Mami Nuri dari dalam warung tendanya.

"Orang main tidak bayar Mbak!" orang tadi menyepaki berteriak membalasnya.

"Ramai benar-benar sich," 

Omel Mami Nuri sembari melihat ke jalan. Orang laki laki berdiri di luar warung. Bapak-bapak 1/2 baya, kumisan, dengan rambut tipis dan baju kusam. Cakepgnya seperti karyawan rendahan, laki laki yang tidak berhasil mendapatkan kesuksesan meskipun sebenarnya usia produktifnya nyaris habis. Tetap juga Mami Nuri menyambutnya dengan bagus, mempersilahkannya duduk di sofa depan serta tanpa ada disuruh langsung membuka botol minuman. Mami Nuri lalu panggil anak buahnya. 5 orang wanita langsung merapat dan mengekspos diri di muka sang bapak. Wujud mereka beraneka ragam, dari ABG kurus kering hingga sampai STW montok. Berbau beberapa macam wangi-wangian murahan bertubrukan di hidung sang bapak. Beberapa pelacur kelas bawah itu usaha tampil seksi, mengobral belahan dada serta paha, akan tetapi kesan-kesan murahan tidak dapat lenyap. Namun sang bapak berasa ini malam keberuntungannya. Di lokalisasi kelas bawah yang ia singgahi itu, nyatanya ada pula yang cukuplah. Ia menunjuk wanita yang ada di tengah. Wanita itu kenakan blus tanpa lengan putih tipis dengan bra hitam berenda membayang di belakangnya, rok superpendek kotak-kotak, sepatu hak tinggi. Rambut panjangnya dikuncir ekor kuda, maka dari itu sepasang telinganya yang digelantungi anting lingkaran dilihat. Biarpun riasannya semenor lainnya, dengan bedak tebal, lipstik merah, eyeshadow biru, serta bulu-bulu mata palsu, mukanya masih tetap lebih elok. 

Sang bapak menunjuk ia. Sang bapak memutuskan Sani. 

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Telah dua minggu Sani ada di sana, melacur di warung remang-remang Mami Nuri. Ia serius berasa tidak miliki harga diri kembali selepas dibikin malu di mata khalayak, diberhentikan, dibuang orang tua, dikhianati keluarga, serta paling akhir digilir oleh beberapa kelompok begundal kelas teri waktu mabok. Karenanya ia juga gak memikir beberapa macam saat Mami Nuri menjajakan tugas. Ia tidak akan terasa dirinya sendiri wanita baik. Apalah kembali ia kecuali sama yang didakwakan penjuru dunia, seluruhnya orang padanya? Ia pelacur. Lonte. WTS. Disini daerah yang patut untuknya, di mana semuanya orang didalamnya gak miliki harga diri. Di mana semua wanitanya mengangkangkan kaki untuk uang. Sani tersenyum dan merengkuh sang bapak keluar warung remang-remang Mami Nuri, selepas sang bapak bayar minuman yang tak disuruh dan harga kemahalan. Mereka ke arah kamar tempat kencan—sebenarnya tenda tertutup dengan tempat tidur bambu serta kasur didalamnya. Dari tenda-tenda lain kedengar desahan dan rintihan palsu banyak pelacur murahan yang tengah bekerja. Satu-dua preman berjaga-jaga dari sana. Seperti itu dia kehidupan Sani saat ini, intinya sama dengan tugasnya di bawah Ryoko dahulu, tapi kelasnya selisih jauh. Dari kamar hotel bintang lima ke warung tenda. Dari juta-an ke seratusan ribu. 

Dari pebisnis, petinggi, pejabat ke pengemudi, kuli, preman. Sani gak susah-susah ajak berbicara atau bergaul sang bapak, dia terus menanggalkan kemeja laki laki hidung belang itu, selanjutnya menelanjangi diri. Untuk memancing hasrat, ia menciumi sekujur badan sang bapak yang tiduran di tempat tidur. Tangan, lengan, ketiak, leher, belakang telinga. Turun ke dada, perut, serta pada akhirnya kemaluan. Sang eks polwan langsung menjulurkan lidahnya dan menjilat-jilati kepala burung sang bapak seperti nikmati lolipop. Ketrampilan blowjobnya yang paling terasah sewaktu bekerja buat Ryoko gak raib. Sehabis membasahi semua kepala burung itu dengan liur, lidahnya bergerak turun sejauh tangkai, mengelitik pelir, dan terus turun sampai lubang anus.

CERITA DEWASA POLWAN BAHENOL DIPERKOSA 

Sang hidung belang terasa geli-geli nikmat dibegitukan, ia betul-betul untung mendapatkan service kelas atas di dalam tempat murahan itu. Lantas Sani mengangkangi badan sang bapak dan menanamkan penis yang basah dengan liur itu dalam vaginanya.

Ia telah tidak memikir memanfaatkan kondom—dia tidak perduli kembali dengan dirinya sendiri, tidak perduli dampak hamil maupun penyakit. Sani tersenyum palsu saat lagi ia mulai menggoyang-goyang tamunya lambat, lalu ia tundukkan badan di depan sekalian memeluk kepala sang bapak supaya nikmati payudaranya. Sang bapak dengan berbahagia menyusu ke Sani. "Uhhh!! Isep Mas!" bujuk Sani.

Yang cukup di luar sangkaan, nyatanya ereksi sang bapak bertahan lama. Sani memecutnya sampai ia sendiri orgasme, namun tamunya masih tegang. Mereka lantas pindah status jadi misionaris, dan sang bapak memacunya cukuplah lama, barangkali 20 menit, hingga ia mandi keringat serta sang bapak pucat.

"Kok tidak keluar-keluar sich! Pakai obat kuat ya?" maki Sani jengkel. Sang bapak nyengir. Nyatanya kejantanan hasil dibeli dalam bingkisan! Lagi Sani orgasme, namun ia gak menikmatinya. Vaginanya telah berasa kering lantaran kelamaan digunakan.Pada akhirnya sang bapak ejakulasi pula, walau disongsong paras cemberut Sani. Sialan! Umpatnya dalam hati. Bapak itu menyimpan uang di atas tempat tidur serta mengeloyor pergi. Sani tergolek mengangkang, ngilu. Tetapi kerjanya belum usai. Kecantikan alami Sani udah bikin beberapa lelaki hidung belang menyemut mau nikmati kemulusan badannya. Serta barusan Sani bangun serta memakai handuk buat tutupi badan bugilnya, pintu ruang tempat perlawanannya barusan udah buka dengan paksakan. 

3 orang preman mabok serta wajahnya gahar masuk dengan sesenang hati, Salah orang pada mereka yang kelihatannya pimpinan segerombongan tersebut lantas buka resleting celana jeans kusamnya. Sani masih tidak kuat untuk menantang, selangkangannya masih perih sesudah digempur penis bandot tua konsumen setia awalnya, serta dia memang gak mau kembali menentang. Dia membebaskan saja sang preman menjambak rambutnya, memaksa berlutut di lantai yang cuman diaci seadanya.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Lututnya agak sakit sebab terbentur semen kasar, serta perih saat dia dipaksakan beringsut dekati selangkangan si preman. Preman itu benar-benar tidak berperasaan, dengan kasar dia memberikan penis kotor serta berbau punya dia ke mulut cantik si gadis yang sekarang terselak, serta usaha baiknya buat memberikan kepuasan lelaki yang sudah bayar badannya buat memberinya layanan terhebat. Sementara dua temannya mulai menelanjangi diri sendiri, lantas mulai memutari Sani… 

lalu memaksakan si gadis men-deepthroat penis mereka juga.  Ah… andaikata Sani tahu bila banyak preman itu sekalipun gak bayar satu rupiah lantas untuk nikmati badan cantiknya! Andaikata Sani tahu bila Mami Nuri saat ini lagi mengurut dada sebab harus biarkan unggulannya jadi gaji uang keamanan yang teratur ditagih banyak preman.  Dan Mami Nuri cuma dapat mendesah dengar rintihan Sani, erangan si gadis, dan jerit ketahan wanita itu sejalan badannya yang ditangani bagaikan binatang oleh ke-3  preman. Pada akhirnya Mami Nuri cuma dapat terisak perlahan sewaktu dia masuk ke kamar serta memandang Sani terlentang tak sadar diri tidak punya daya, semprotan sperma penuhi muka, payudara serta sisi badannya yang lain… Vagina si gadis bengep, serta anusnya membuka…

Nyaris 5 bulan Sani menempuh karier menjadi pelacur kelas teri. kecantikannya gak redup, juga kenggunannya semakin terpancar meski dia tidak memakai banyak dandanan seperti beberapa rekannya yang berhias benar-benar menor buat mengundang perhatian lelaki hidung belang. Dandanan Sani yang simple, juga hampir gak bermake-up malahan membutanya jadi amat anggun, serta sebabkan banyak lelaki yang mengidamkan layanan dari dianya sendiri. Kecantikan alaminya, kepasrahan keseluruhan yang dikerjakannya membuat konsumennya demikian menyenangi dianya sendiri. Serta demikian keseluruhan service yang dikasihkan Sani sampai beberapa konsumen setianya tidak lagi mengenal bila si gadis mulai memanipulasi orgasmenya.

Ya, seperti pada biasanya beberapa pelacur yang sering layani laki laki, Sani mulai terasa rangsangan pada vaginanya mulai menyusut. 

CERITA DEWASA POLWAN BAHENOL DIPERKOSA 

Sampai dia mulai bersandiwara untuk bikin beberapa tamunya berasa ibarat lelaki top.

Meski sebenarnya kalau tidak dikarenakan obat kuat, jadi dalam perhitungan 3 sampai 5 menit karenanya beberapa lelaki itu udah berejakulasi dalam rahimnya…

Dan waktu 5 bulan itu, ketenaran yang diraih Sani mulai membikin seseorang pelacur yang sesungguhnya masih lebih muda dari Sani terasa tersaingi. Lantaran saat sebelum Sani ada dirinya-lah bintang di semuanya kompleks Kalirotan.

"Bang…" desah Mira, pelacur belia itu sembari membelai dada area Margo, kepala preman Kalirotan yang paling ditakuti.

"Apa?" kata Margo perlahan tetapi dengan suara berani.

"Saya tak senang dengan sang Sani…" desah Mira dengan manja, bibirnya yang bergincu merah muram seperti anak kecil yang mau jadi perhatian.

"Sani yang mana?" bertanya Margo sembari lalu, meski sebetulnya dia bisa mengira wanita yang mana disebutkan Mira, karena dia sendiri sudah seringkali mencicip kehangatan dan layanan keseluruhan si gadis yang diberi dengan cara gratis jadi bonus pembayaran uang keamanan dari Mami Nuri. Terhitung sewaktu tanpa dengan jijik dan risi wanita itu menjilat bersih penisnya yang barusan menghamburkan benih di anus si gadis…

BERSAMBUNG

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama