TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D
CERITA DEWASA POLWAN BAHENOL DIPERKOSA PART2, Hasrat-Bispak05 Bagaimana tidak, 5 bulan lalu, sewaktu dia sedang tunggu anak buahnya menyerahkan hasil keamanan di warung langganannya, tiba-tiba kepalanya ditutup kantung hitam serta suatu sengatan taser di uluhatinya membuat sempoyong hingga dia tidak dapat menentang di saat ditarik ke mobil serta dibawa keluar dari Kalirotan. Cahaya lampu yang ditujukan ke parasnya membuat silau. Tangannya terborgol ke belakang bangku. Margo tidak aneh dengan area penyidikan. Dia telah beberapakali mesti duduk di dalam ruangan semacam itu, berunding untuk keamanan Kalirotan yang sesungguhnya…
Tapi ini kali permohonan, bukan… perintah yang diterimanya cukup antik. Dia jadi belum kenal siapa interogatornya ini kali. Suara pria itu demikian dalam, bahkan juga dia lantas mengaku jika dia jadi menyimpan hormat ke orang itu.
"Margo, kini di Kalirotan ada orang anyar, namanya JuaSani Putri," kata lelaki itu selaku permulaan. Margo yang kebanyakan tidak sabaran dan berani menentang saat ini pilih memerhatikan.
"Dia saat ini tinggal di dalam tempat Nuri. Saya pengin, kau monitor dia… Kau serta anak buahmu bisa pakai ia jadi jasa uang keamanan seperti yang umum kau melakukannya. "
Embusan cerutu cuba menimpa paras Margo. Orang ini top, berpikir Margo… dia berjumpa musuh yang semakin kuat ketimbang dirinya sendiri.
"Anak buahku akan juga kerap ada seperti umumnya, minta porsi darimu… serta kamu dapat antara mereka buat nikmati wanita itu. Saya pengen wanita itu dijarah bekerja keras… kau mesti mengatur sampai tamunya bertambah beberapa dari tempat yang lainnya, meski sebetulnya tiada kontribusimu juga ia pasti bakal jadi bintang di sana… Sebarkan kabar, sebarkan perihal dirinya… kecantikannya, kemolekannya…"
Maro pada akhirnya bertekad buat bertanya… "Mengapa kau mau membinasakan wanita itu demikian rupa… apa kelirunya kepadamu?"
Lelaki itu menjawab, "Saya pengin membinasakan dirinya sendiri, sampai jika waktunya telah tiba… dia bakal tunduk sepenuhnya pada diriku… Tapi, seblum dia memperoleh status yang terhormat di telapak kakiku…
CERITA DEWASA POLWAN BAHENOL DIPERKOSA PART2
Dia harus merasai apakah yang dimaksud namanya neraka dunia, apakah itu neraka jahanam…"
Margo merinding. Lelaki ini edan, pikirnya.
Dering Sony Experia Ultra hasil curian bergetar lembut dari sisi meja butut dalam kamar Margo, dan membuat Margo kembali lagi ke alam sadarnya. Dia ambil HP itu serta terheran…
"Ya?" jawab Margo.
"Baik… Siap… Baik… Kerjakan…"
Mira menyaksikan bila Margo menjadi pucat selesai terima telephone itu… dan Mira belum sempat lihat Margo setakut itu.
"Siapa Bang?" bertanya pelacur itu manja. Margo menyingkirkan gadis itu.
"KELUAR!" gertaknya, membuat Mira takut.
"Ada apakah Bang?"
"Keluar kataku! Saya pengen urus Sani, kau bisa turut saksikan ia disiksa. Tetapi saat ini, keluar!"
Mira lekas keluar rumah Margo yang simple itu, tetapi hatinya sedikit senang lantaran dia dapat memengaruhi Margo buat merusak Sani. Dia tidak akan perduli dengan Margo yang sekarang terduduk pucat.
Perbincangan barusan bikin Margo amat takut. Lelaki itu betul-betul iblis…
"Margo… tentulah saat ini Mira udah berikan badannya pada kamu jadi bayaran untuk merusak Sani…" kata lelaki itu, yang bikin Margo tercenung.
Bagaimana dia dapat mengetahui?
"Kau akan kerjakan apa yang dia minta… kau membawa Sani ke gudang kosong, mengajak ke-10 panglima lokasimu… silahkan siksa Sani, setubuhi mati-matian, tetapi jangan sempat ia mati… Kau bisa mengajak Mira, agar ia ikut pula menganiaya Sani untuk mengeluarkan sakit hatinya…"
"Tetapi satu saja perintahku kau langgar… MATI!"
Sani yang berbelanja sayur, cuma memakai tank hebat dan celana pendek, tidak begitu melihat Mira yang hadir dekatinya. Dia memandang wanita itu sama dengan dirinya… cuma tempat penampungan sperma.
"Eh Sani…" sapa Mira bersikap ramah. "Berbelanja?"
Sani cuma tersenyum simpul, dia tengah tak ingin berbasa-basi. Bahkan juga sebetulnya dia sendiri gak memiliki banyak rekan di Kalirotan. Dia bertambah tertutup dalam sosialisasi.
TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D
Yang dia pengin melakukan cuman buka pahanya lebar-lebar, dan melepaskan banyak lelaki hidung belang kelas teri nikmati vagina, lubang anusnya serta mulutnya dengan maksimal.
"Sani… saya pengin mohon bantuan sesaat, saya pengin mengambil barang di gang sisi, saya malas sendiri… wajar banyak yg menyukai godain, hihihi!"
Sani yang malas pengin sekali menampik, akan tetapi Mira menangkap lengannya dan menariknya ke arah tempat yang rada sepi sebelumnya menodongkan pisau ke pinggang Sani.
"Turut gua, anjing! Atau gua tusuk elo di sini!" gertak Mira.
Sani mau tak mau mengikut cara Mira mengarah gang yang ia mengetahui sebagai sisi terkejam di Kalirotan, dan tidaklah ada satu juga PSK yang cukup normal untuk menjual diri dalam tempat itu…
Mira memajukan Sani masuk ke satu rumah yang lebih serupa gudang, Dorongannya lumayan keras hingga Sani terjatuh jatuh masuk ke rumah yang gelap itu. Di saat si gadis bangun, dia bisa dengar jika pintu ada berada di belakangnya ditutup. Untuk sebentar, kegelapan keseluruhan.
Byaaaar! Hidup lampu yang tiba-tiba itu bikin si gadis mengerjap lantaran silau. Dan sewaktu dia bisa peroleh kembali pengelihatannya. Margo dan sepuluh panglimanya udah mengepungnya. Mira lantas ambil langkah ke tengah lingkaran, dia dekati Sani dan…
PLAK! Pukulan keras si pelacur yang tidak dikira oleh Sani membikin Sani terhuyung. Lantas pukulan dan sepakan terus-menerus Mira membikin Sani terjengkang. Mira yang seperti kesetanan terjang Sani yang terjengkang, jatuh telentang di lantai gudang. Mira menduduki perut Sani, serta dengan serampangan memukuli muka Sani, menjambak rambut gadis itu, dan menubrukkannya ke lantai gudang. Cakaran Mira yang berniat membidik paras Sani tinggalkan sisa di paras mulus si eks polwan. Awal mulanya Sani pilih pasrah.
Akan tetapi perasaannya untuk tetap bertahan kembali tampak. Demikian mendapatkan kemungkinan, Sani lekas berikan perlawanan. Dia balas mencakar, menjambak, memukul dan menyepak Mira. Banyak lelaki ketawa berbuat kurang sopan, ya… terkecuali Margo…
Kunjungi Juga : Pencuri Jackpot & Pemburu Hadiah
Ia menyaksikan style perkelahian ke-2 pelacur di hadapannya itu…. terpenting Sani, pelacur yang paling menjadi perhatian oleh si perwira.
"Aneh… jenis berkelahinya demikian biasa", batin Margo… "Justru lebih serupa pelacur berkelahi…."
Ya, Sani saat ini tidak lagi berhadapan seperti seorang polwan. Dia sekarang cuman bertanding menurut perasaan survival… dan ini cukup mengagetkan Margo, yang menginginkan kalaupun pelacur yang paling menjadi perhatian ini punyai keterampilan berlaga yang dapat bikin si perwira terpana. Tapi, sesimpel apapaun Cat Fight yang terhidang, terang tampak bila Mira mulai kelabakan. Sani sendiri mulai kelihatan kembali pada model bertandingnya yang dahulu.
Margo berikan tandanya pada seoang anak buahnya yang dengan gesit menelikung Sani, menjambak rambutnya sampai si gadis meringis dan merintih kesakitan. Mira mengusap darah dari bibirnya yang luka oleh tonjokan Sani, mengatur rambutnya yang kusut sekalian dekati si gadis yang meronta kesakitan.
BAM! Mira membantai muka Sani, mengakibatkan bibir pecah.
BAM! Pelipis si gadis.
BAM! Hidung Sani… sampai mimisan…
SCRATCH! Kuku Mira yang cukuplah panjang menggores muka Sani sampai tinggalkan goresan membentang dari kening kanan ke pipi kiri sampai ke rahang si gadis. Mira tersenyum iblis lihat paras Sani yang udah dibikinnya cacad itu. Tapi dia belum puas… Dia mengepalkan tangannya dan…
BUGH! Sani sampai muntah serta megap-megap. Mira membantai mutlak di uluhatinya. Panglima Margo melepas si gadis yang lekas jatuh terduduk, dan Mira memberi sepakan keras ke rusuk si gadis, mengakibatkan Sani terjengkang dan mendekam kesakitan.
"Mira! Cukup!" nada Margo yang keras hentikan cara Mira.
Rupanya Mira telah memegang sebilah pisau cutter. Barusan cutter itu dipakai untuk menodong Sani. Mira melihat Sani yang mengerang mencegah sakit di perutnya. Tangan yang memegang cutter itu bergetar… Dan Mira ambil langkah maju.
Sekarang Margo sendiri yang membantai Mira dangan maksimal. Si gadis terjengkang, menjerit kesakitan.
CERITA DEWASA POLWAN BAHENOL DIPERKOSA PART2
Dia memerintah lima panglimanya untuk memberikan pelajaran pada Mira, yang saat ini beringsut ketakutan. Samar-samar Sani dengar pukulan, sepakan, jerit Mira, bunyi cabikan kemeja. Akan tetapi saat ini dia harus memikir dirinya sendiri sendri yang tidak lebih bagus. Margo dekati dianya sendiri bersama lima panglimanya yang lainnya. Dia coba merayap menjauh, tapi sebuah kaki yang beranjak telapak tangannya dengan keras membuat menjerit kesakitan.
Sani melihat belati aba-aba yang digenggam Margo, belati dengan baja alternatif yang paling berkilau. Dengan badan telungkup, Sani haya dapat bergidik merasai dinginnya baja yang digesekkan dibalik celananya. Baja dingin itu menjalari pantanya yang paling digilai banyak lelaki yang nikmati badannya… pantat sekal yang seolah menarik tiap lelaki untuk meremasi bongkahan itu, menamparinya, mengigitinya, bahkan juga menjilatinya… Serta khususnya lubang elok yang seperti tidak buka lebar itu sebagai dermaga penis-penis yang jarang peroleh keasyikan sama, baik dari istri resmi mereka atau pelacur yang lain pilih untuk gak membebaskan lubang pembuangan mereka dimasuki penis. Sani dapat rasakan baja itu mengusung bahan celana pendeknya, dan bunyi robekan perlahan-lahan kedengar, pertanda jika sekarang kain penutup selangkangannya mulai tercabik dan bikin selangkangan eloknya terkena dinginnya lantai gudang yang kotor dan dingin. Dengan badan yang ditahan telungkup di lantai gudang kembali Sani dapat rasakan dinginnya baja belati menjelajahi punggungnya… kemudian…sreeeeeeek! Bahan tanktop tipis itu gak sama dengan kuatnya baja belati, sampai dengan sejumlah pergerakan saja badannya terekspos bebas di depan lelaki bajingan yang selalu perlakukan banyak karyawan sex komersil bagaikan onggokan daging pemuas hasrat. Sani masih tengkurap di dinginnya lantai gudang yang kotor serta kasar hanya karena berbentuk susunan laporkan semen tanpa ada tegel atau keramik. Payudaranya, perut ratanya, pahanya perih sebab tergores lantai.
Sani dapat dengar bunyi sabuk yang dibuka. Dia menyiapkan dirinya….
CTAAAAR!
Sani mengigil… tangannya yang dipegangi mengepal serta menggigil…
TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D
Kepala sabuk yang dibuat dari besi itu yang menimpa badannya.
CTAAAR!
CTAAAR!
Sani menjerit sejadinya saat Margo mengcambuki punggungnya, bokongnya, belakang pahanya…
Serta jeritannya kian kuat waktu Margo menyuruh anak buahnya untuk membalik badannya, lalu tanpa belas kasihan melecuti Sani, di payudaranya, perutnya, rusuknya, serta di vaginanya….
Jerit kesakitan dan suara memohon ampun Sani benar-benar tidak digubris oleh Margo yang seolah membebaskan keberangan yang ditahannya sejauh ini. Waktu lelaki itu selseai, badan si gadis hancur penuh cidera sikatan kepala sabuk, sejumlah bilur di badan si gadis keluarkan darah.
Margo lalu berlutut dihadapan selangkangan si gadis, turunkan celana, dan keluarkan penisnya… Lalu dengan semaunya menusukkan penisnya ke vagina Sani yang bengkak gara-gara babatan sabuk yang berulang kali dari sana. Sani cuman dapat menggelinjang kesakitan, penis Margo menerobos kewanitaannya yang kering. Badan Margo yang melekat di badannya membikin si gadis mendesis karena keringat si kepala preman bikin perih bilur dan cidera di badannya. Sani cuman menggeletar membatasi perih sewaktu selanjutnya Margo menarik keluar penis yang udah buang sperma ke rahimnya.
"Cicipin tuch perek… sekarang….."
Perintah Margo belumlah lagi tuntas di saat ke-10 anak buahnya selekasnya menyerobot Sani yang cuman dapat mengesah perih, meringis dan menjerit kesakitan. Sementara si kepala preman sendiri bergerak mengarah figure badan di pojok lain gudang itu. Pribadi Mira yang paling mengiris hati. Pelipis mata si gadis pecah, hidungnya patah, sejumlah giginya tanggal, lengannya kelihatan patah dan dislokasi.
Pelajaran yang dikasihkan anak buahnya benar-benar kejam… tapi itu penting. Margo berjongkok dekat badan hancur Mira masih bernafas walaupun cuma kadangkala.
"Saya telah molorangmu, Mira… namun kamu menantang aku…." ujarnya sekalian bangun, menarik sisi kaki Mira ketujuan pintu belakang gudang. Margo menarik badan Mira seperti menarik karung rongsokan ke sebuah kandang di atas pentas yang tertutup terpal.
Margo mengusung badan kurang kuat Mira…
CERITA DEWASA POLWAN BAHENOL DIPERKOSA PART2
"Tonton baik, Mira… Ini hukuman bagimu," tukasnya sembari buka terpal.
Mata Mira yang lebam sedikit membelalak memandang isi kandang yang dapat memuat 2 orang dewasa itu. Cicit tikus-tikus garang dalam kandang yang kaget karena paparan matahari membikin Mira merinding, Ya… hukumannya baru-baru ini dimulai… dengan badan sesuai itu, dia tidak dapat meronta atau berontak, dia cuma dapat pasrah waktu badannya diangkat Margo dan disingkirkan ke kandang tikus itu. Mira rasakan sakit, akan tetapi dia tidak lagi sanggup bergerak, berteriak atau meronta… Dia cuman dapat merasai kesakitan tiada dapat lakukan apa-apa… merasai badannya perlahan-lahan jadi makanan tikus-tikus kelaparan itu….
Margo melihat anak buahnya yang melakukan Sani. Dua penis anak buahnya lagi membantai anus si gadis secara bertepatan, sementara mulut si gadis dipaksakan mengoral penis buat penis yang disikatkan secara kasar. Vagina si gadis tidak lebih bagus nasibnya… orang anak buahnya tengah membabat vagina si gadis dengan kepalannya, serta dia gerakkan tangannya dengan benar-benar kasar. Margo melihat menjurus kegilaan di hadapannya, sampai laras suatu pistol yang melekat berada di belakang kepalanya membuat tersadarkan. Dan seolah pasukan siluman yang keluar neraka, beberapa puluh prajurit dengan seragam penyamaran komplet menodong ke-10 anak buahnya. Sekarang Margo berdiri dihadapan sepuluh anak buahnya yang berlutut dengan tangan ada di belakang kepala. Margo tersenyum senang lihat mimik muka banyak kepercayaannya yang gak mengetahui takut itu. Gestur paling akhir yang dilihatnya saat sebelum sebutir peluru yang tembus dahinya membikin nyawanya terbang tinggalkan badannya. Serta figur si bos preman yang berdebam di lantai gudang jadi deskripsi paling akhir yang disaksikan ke-10 panglima area yang tidak lama pun mengikut jejak tapak si pimpinan tinggalkan dunia fana ini dengan rasa senang sudah jadi sisi golongan yang paling ditakutkan, yang tidak mungkin kalah terkecuali diakali seperti itu…
Pimpinan regu hampiri figur yang lagi kembalikan pistol yang barusan mengakhiri nyawa Margo ke sarungnya.
TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D
"Tempat telah ditangkap, seluruh intimidasi telah dinetralisir, laporan usai"
Lelaki itu mengacaukank serta pasukan barusan selekasnya keluar gudang. Lelaki itu dekati figure badan Sani yang paling kurang kuat…. Mata Sani yang tertutup sperma buka perlahan…
Mulutnya bercakap lirih…. "Ba…paaaak?"
Sani terjaga di dipan empuk. Dia meraba sisi lengannya yang dirasa sakit dan merasakan jarum I.V di situ. Matanya mengerjap, dan samar-samar dia memandang kamar tempatnya dirawat, rumah sakit dengan fasiitas ibarat hotel bintang lima. Perawat silih ganti menjaga badannya, mengembalikan seluruhnya cedera. Semua serta beberapa dokter mengusahakan dengan seisi tenaga buat kembalikan situasi Sani seperti yang lalu. Dan tugas mereka sesuai harapan. Saat Sani bertelanjang bundar di kamar mandi rumah sakit serta menyaksikan refleksi dianya di cermin, dia terpukau. Tiada satu cacat lantas yang tidak dibetulkan, sampai beberapa bekas cedera di badannya anyar nampak jika menjadi perhatian dari begitu dekat. Lalu, dokter yang menjaganya tiba serta berujar,
"Selamat Nona, secepatnya anda sudah dibolehkan pulang."
Sani kembali terdiam… Ke mana dia akan pulang? Dengan letoi Sani mengkonsumsi makanan rumah sakit serta minum obat yang diberi kepadanya. Serta tidak tahu kenapa dia berasa sangatlah letih…. sangatlah sangat letih…
"Dipan ini menjadi lebih empuk", batin Sani sekalian buka matanya…
Serta Sani melonjak bangun dari tempat tidur itu, selekasnya jatuhkan diri berlutut. Dia menangis sembari memegang kaki lelaki yang berdiri dengan wibawa tinggi. Laki laki itu pada akhirnya hadir jemput.
"Bapaaaak…" tangis Sani di kaki Kombes Bambang Harjadi, tangis berduka, tangis berbahagia….
1 tahun selanjutnya.
Kombes (Purn) Bambang Harjadi sedang menyaksikan laporan di hadapannya. Dia tersenyum kebapakan pada Sani yang memberikan laporan itu kepadanya. Laporan teratur saja, perihal penghasilan serta pengeluaran. Dari jaringan pelacuran yang dahulu terkuasai Ryoko, akan tetapi saat ini sudah jadi kebun penghasilan dianya sendiri, dengan hasil benar-benar memberikan kepuasan.
CERITA DEWASA POLWAN BAHENOL DIPERKOSA PART2
Serta lebih dibanding itu, semua rahasia banyak konsumen saat ini jadi punya dia, hingga ia kian bagus dalam berkuasa dibalik monitor meskipun ia saat ini sudah pensiun. Tidak kenapa menyudahi karir penegak hukum dengan pangkat paling akhir gak menggapai bintang; toh mereka-mereka yang mempunyai bintang di pundak dapat ia pegang kapan saja, lantaran semua kartu berada di tangannya. Tahun yang lalu Ryoko divonis enteng, cuman 1 tahun penjara. Betul-betul tersebut hukuman optimal untuk mucikari. Ada pasal-pasal dengan hukuman lebih berat berkaitan kejahatan trafikking/perdagangan manusia, optimal 15 tahun, akan tetapi advokatnya, Prabu, sukses menangkis gugatan itu, tertolong kesaksian Sani dahulu yang mengatakan kalau ia melacur di bawah Ryoko dengan suka-rela. Ryoko sudah menjalankan saat hukuman dan bebas.
TAMAT.