Cerita Seks Kenikmatan Perawan Cewek Montok Sekantor

Cerita Seks Kenikmatan Perawan Cewek Montok Sekantor

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Cerita Seks Kenikmatan Perawan Cewek Montok Sekantor, Hasrat-Bispak05 Pаdа bulаn реrtаmа kеrjа seusai liburan lebaran аdа tеmаnku уаng bаru dimutаѕi di kаntоr, mulаnуа biаѕа-biаѕа ѕаjа, Nаmаnуа Aina, аdаlаh wаnitа kеturunаn tiоnghоа, mаtа ѕiрit, tinggi kurаng lеbih 165 сm, bеrаt 52kg, bibir ѕеnѕuаl, rаmаh, murаh ѕеnуum, ѕеnаng mеmаkаi rоk mini dаn ѕераtu hаk tinggi, kulit bеrѕih, rаmbut ѕеbаhu. Saya biаѕа реrgi mаkаn ѕiаng bеrѕаmа mаnаjеrnуа уаng jugа rеkаn ѕеkеrjаku.

Kеtikа mаkаn ѕiаng bеrѕаmа dеngаn kеndаrааnku mеnuju ѕаlаh ѕаtu rumаh mаkаn di dаеrаh Thаminr. Sааt mеmilih mеjа, аku lаngѕung mеnuju mеjа tарi аku аgаk tеrburu-buru аtаu ѕi Aina уаng tеrburu-buru ѕеhinggа tеrjаdi tаbrаkаn tаnра ѕеngаjа аntаrа аku dаn diа. Hidungnуа уаng tidаk bеgitu mаnсung mеnеmреl раdа hidungku. Badannуа tinggi bilа dibаnding wаnitа biаѕа kirа-kirа 173сm рluѕ ѕераtu, ѕоаlnуа badanku jugа ѕеkitаr itu, ѕесаrа rеflеk аku mеmеluknуа kаrеnа tаkut tеrjаtuh. Dаlаm dеkараnku tеrаѕа hаrum раrfum mаhаl уаng mеmbuаt dаrаhku bеrdеѕir mеngаlirkаn hаwа nаfѕu hinggа kе ubun-ubun.

Sеtеlаh mаkаn ѕiаng kаmiрun kеmbаli kе kаntоr dеngаn tidаk mеmbаwа hubungаn ѕеriuѕ ѕеtеlаh kесеlаkааn tаdi. Kirа-kirа ѕеtеngаh jаm аkаn bеrаkhir jаm kаntоr аku kontak diа lеwаt tеlероn buat mеngаjаk nоntоn dаn kеbеtulаn filmnуа bаguѕ ѕеkаli. Eh, tеrnуаtа diа ѕеtuju kаlаu nоntоnnуа hаnуа bеrduа ѕаjа, Saya turut pada acara reality show di satu diantaranya tv swasta, Presenternya, Ines, begitu seksi. saya napsu sekali menyaksikannya, Waktu show, body-nya yang bahenol terbungkus dengan tank kampiun ketat dan jeans yang ketat.

Toketnya yang besar terlihat amat mencolok. Bokongnya yang besar pun terlihat benar-benar menarik.Karena tank topnya sepinggang, puser dan pinggangnya kerap nampak karena ia amat aktif bergerak.

Acara itu yaitu acara cari pasangan. Di satu peluang, saya berbicara di Ines : "Saya sich milih Ines saja dech bisa nggak. Dari awal kita bertemu, saya udah tertarik pada kamu Nes".

Cerita Seks Kenikmatan Perawan Cewek Montok Sekantor

"Kan Ines host nya, nggak tergolong dalam prempuan yang cari pasangannya. Mas bisa milih Ines, Sintia atau lainnya" "Tak ah, saya milih Ines saja yach". "Jika begitu kita omongin di luar acara saja ya mas, macem2 saja sang mas teh", ujarnya sekalian tersenyum. Di saat sampai waktunya mesti memastikan saya tak memutuskan siapa saja

Ines cuman tersenyum waktu saya menyebutkan alasanku tak menunjuk, "Kan saya inginnya milih Ines tetapi nggak dapat". Usai acara yang dipertunjukkan disalah satu resor di luar kota, saya nungguin Ines. Lama pun saya nunggunya, pada akhirnya ia keluar pula dari resor, masih pakai baju seksinya. "Ines pulang ama siapa?", tanyaku.

"Sendiri mas, mas mo nganterin Ines pulang", ia mohon to the poin. "Bole sekali, tetapi pulangnya ke tempatku ya". "Mo ngapain di dalam tempat mas". "Saya mo bercakap ama Ines, belum senang ngobrolnya sich".

Belum suka ngobrolnya atau mo ngepuasin yang lain mas?", ujarnya nantangin. "Bila saya mohon dipuasin yang lain, Ines mo muasin saya tidak", langsung kujawab, to the poin juga.  "Dapat ditata", kata Ines sembari masuk ke mobilku. Diperjalanan pulang, kami bercakap ngalor ngidul, Ines begitu open.

Ia crita penjelajahan sexnya dengan adanya banyak lelaki, terlebih sama yang bukan abg. Ia omong telah 1 bulan inilah tidak kencan ama lelaki. "Wah, bila getho kamu dah napsu sekali donk Nes. Saya kan sudah tidak tergolong abg, jadi bisa donk turut dalam perjalanan Ines".

"Dapat dirapikan kok mas". Sepanjang perjalanan, saya mengelus pahanya, di luar jeans ketatnya pastinya. "Ih, sang mas, dah napsu sama Ines ya". "Jika napsu sich dari barusan Nes". "Bila dah napsu berarti dah ngaceng ya mas", ucapnya sembari mengelus selangkanganku. "Ih, kayanya besar ya mas, keras kembali", ia mulai meremas selangkanganku. "Ines mo review lebih dulu, membuka saja ritsluitingnya".

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Ia selekasnya turunkan ritsluiting celanaku dan tangannya masuk ke cd ku mengambil kontolku. "Ih besar sekali mas, panjang kembali. Ines tidak pernah merasakan yang sebesar serta selama ini", tukasnya sembari keluarkan kontolku. Lekas dikocak2nya batangnya. Lantas Ines menunduk dan mengemut kepala kontolku. "Nes, diisep ampe saya ngecret donk".

"Tempatnya sempit mas, Ines kocok saja yach. Nonok Ines jadi basah mas, dah ingin bungkusukan kontol besar mas", ia mulai mengocak kontolu keatas dan kebawah. Saya jadi melenguh kepuasan. "Masihlah jauh mas, tempatnya". "Tidak kok Nes, selekasnya sampai", kataku sembari memercepat pergerakannya kendaraanku.

Selang beberapa saat, sampai juga kami di rumah punya kantorku. Saya belum ngecret dan Ines menyelesaikan sepongannya. "Mas, besar sekali tempat tinggalnya kaya kontol mas saja besar, miliki mas ya". "Bukan Nes, mempunyai kantor.

Ini mes kantor, buat tamu yang harus nginep. Saat ini kembali kosong, maka kita gunakan saja yach". Kami ketujuan sisi belakang rumah, ada kolam renang dari sana. Tempatnya teduh sebab banyak pohon-pohon dan tertutup tembok tinggi maka tak mungkin ada yang dapat ngintip Wajib4D.

Saya duduk didipan di pinggir kolam renang, Ines duduk disebelahku. Saya merengkuhnya. Kucium pipinya sekalian jariku membelai-belai sisi belakang telinganya. Matanya terpejam seakan nikmati usapan tanganku. Kupandangi parasnya yang manis, hidungnya yang mancung lalu bibirnya. Tak kuat lama-kelamaan tunggu selanjutnya saya mencium bibirnya. Kulumat mesra lalu kujulurkan lidahku.

Mulutnya terbuka perlahan-lahan terima lidahku. Lama saya permainkan lidahku dalam mulutnya. Lidahnya demikian agresif menyikapi permainan lidahku, sampai napas kami berdua jadi tidak teratur.

Sebentar kecupan kami berhenti buat menarik napas, lalu kami mulai berpagutan kembali dan kembali. Kubelai pangkal lengannya yang terbuka. Kubuka telapak tanganku maka jempolku dapat memperoleh permukaan dadanya sembari membelai pangkal lengannya. Bibirku sekarang turun sapu lehernya sejalan telapak tanganku mendapatkan toketnya.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Kunjungi Juga : Pencuri Jackpot & Pemburu Hadiah

Ines menggeliang bagaikan cacing kepanasan terserang terik mentari. Nada rintihan berulang-kali keluar mulutnya sewaktu lidahku menjulur nikmati lehernya yang level. "Maas…." Ines menggenggam tanganku yang meremas toketnya dengan penuh napsu.

Tidak untuk menghalang, karena ia melepaskan tanganku mengelus serta meremas toketnya yang montok. "Nes, saya pengin lihat toketmu", ujarku sekalian menyeka sisi pucuk toketnya yang mencolok.

Ia menatapku. Ines pada akhirnya buka tank kampiun ketatnya di depanku. Saya terpikat memandang toketnya yang tertutup oleh BH warna hitam. Toketnya demikian membusung, menentang, dan turun naik bersamaan dengan desah napasnya yang mengincar. Sembari tiduran Ines buka pengait BH-nya di punggungnya.

Punggungnya meliuk elok. Saya mencegah tangan Ines sewaktu ia berusaha untuk turunkan tali BH-nya di atas bahunya. Malahan dengan situasi BH-nya yang kendur sebab tiada pengait semacam itu membuat toketnya bertambah melawan. "Toketmu bagus, Nes", saya coba mengungkap keelokan pada badannya. Perlahan-lahan saya menarik turun cup BH-nya.

Mata Ines terpejam. Perhatianku terpusat ke pentilnya yang warna kecoklat-coklatan. Lingkarannya tidak demikian besar tengah ujungnya demikian lancip dan kaku. Kuusap pentilnya lalu kupilin dengan jariku. Ines mendesah. Mulutku turun ingin mengecap toketnya. "Egkhh.." rintih Ines sewaktu mulutku melumat pentilnya.

Kupermainkan dengan lidah dan gigiku. Kadang-kadang kugigit pentilnya lalu kuisap kuat-kuat maka dari itu membikin Ines menarik rambutku. Suka nikmati toket yang samping kiri, saya mencium toket Ines yang satunya yang belum kunikmati. Rintihan-rintihan dan desahan kepuasan keluar mulut Ines. Sekalian menciumi toket Ines, tanganku turun membelai perutnya yang datar, stop sementara di pusarnya lalu perlahan-lahan turun melingkari lembah di bawah perut Ines.

Kubelai pahanya samping dalam lebih dulu sebelumnya saya menetapkan untuk meraba nonok nya masih tertutup oleh celana jeans ketat yang digunakan Ines. Saya secara mendadak hentikan pekerjaanku lalu berdiri dari sisi dipan.

Cerita Seks Kenikmatan Perawan Cewek Montok Sekantor

Ines terheran sebentar menyaksikanku, lalu matanya terpejam kembali saat saya buka kancing jeans warna hitamnya. Saya tetap berdiri sekalian melihat badan Ines yang terkapar di dipan.

Melawan Kulitnya yang tidak begitu putih bikin mataku tidak suntuk melihat. Perutnya demikian datar. Celana jeans ketat yang digunakannya nampak terlampau kendur di pinggangnya akan tetapi pada sisi pinggulnya demikian sesuai untuk perlihatkan lekukan bokongnya yang prima. Bahagia menyaksikan badan Ines, saya lalu membaringkan badanku di sebelahnya.

Kurapikan untaian rambut yang tutupi sejumlah bagian dari permukaan muka serta leher Ines. Kubelai kembali toketnya. Kucium bibirnya sembari kumasukkan air liurku ke mulutnya. Ines menelannya.

Tanganku turun ke sisi perut lalu menerobos masuk lewat pinggang celana jeans Ines yang lumayan kendur. Jariku bergerak gesit menyeka serta membelai selangkangan Ines masih tertutup CDnya. jemari tengah tanganku membelai permukaan CDnya pas di atas nonok nya, basah.

Saya lagi permainkan jemari tengahku buat menggelikan sisi yang sangat individu badan Ines. Pinggul Ines perlahan-lahan menuju ke kiri, ke kanan serta adakalanya bergoyang untuk menetralkan kegentingan yang dirasakannya. Saya memerintah Ines buat buka celana jeans yang digunakannya. Ines turunkan reitsliting celana jeansnya. CD hitam yang dikenainya demikian mini maka jembut keriting yang tumbuh disekitaran nonok nya hampir semua keluar tepi CDnya.

Saya menolong menarik turun celana jeans Ines. Pinggulnya rada Inesikkan di saat saya cukup kesukaran menarik celana jeans Ines. Aku juga melepaskan pakeanku. Status kami sekarang sama tinggal memakai CD. Badannya lebih seksi saja.

Pahanya demikian mulus. Memang seharusnya kuakui badannya demikian menarik serta mengikat, banyak seks appeal. Kami berangkulan. Ia sentuh kontolku di luar CD ku. Ines bergeserkan CD ku. Langsung kontolku yang panjangnya kurang lebih 18 cm dan lumayan gendut dibelai serta digenggamnya.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Belaiannya demikian oke mengisyaratkan Ines juga demikian ahli dalam perihal yang satu berikut. "Tangan kamu pandai  ya, Nes,"´ ujarku sembari melihat tangannya yang mengocak kontolku. "Ya, harus donk!" jawabannya sekalian cekikikan. Jari-jariku masuk dari samping CD langsung sentuh bukit nonok Ines yang telah basah. Telunjukku membelai-belai itilnya maka Ines kenikmatan. "Diisep kembali Nes. Kan saat ini lebih lega" kataku. Ines ketawa sembari mencubit kontolku.

Saya meringis. ""Gak muat di mulut Ines, barusan dimobil kan hanya kepalanya yang masuk. Itu pula telah ampir tidak muat. besar sekali sich kontolnya" usai berbicara begitu Ines langsung ketawa kecil. "Bila yang di bawah, bagaimana, muat nggak?" tanyaku kembali sembari menusukkan jemari tengahku ke nonok nya.

Ines mengerang sekalian menggenggam tanganku. Jariku udah terbenam ke lubang nonok nya. Saya rasakan nonok nya berdenyut menjepit jariku. Ugh, pastinya begitu nikmat kalaupun kontolku yang diurut, pikirku. Lekas CD nya kulepaskan.

Perlahan-lahan tanganku tangkap toketnya dan meremasnya kuat. Ines meringis. Disekanya halus kontolku yang udah keras sekali. Tangannya demikian inovatif mengocak kontolku maka dari itu saya terasa kenikmatan. Saya tidak tinggal diam, tanganku membelai-belai toketnya yang montok.

Kupermainkan pentilnya dengan jariku, sementara tanganku yang satunya mulai meraba jembut lebat di seputar nonok Ines. kuraba permukaan nonok Ines. Jemari tengahku memainkan itilnya yang telah mengeras.

kontolku saat ini siap tempur dalam pegangan tangan Ines, sementara nonok Ines juga mulai keluarkan cairan kental yang kurasakan dari jari tanganku yang mengobok-obok nonok nya. Kupeluk badan Ines hingga kontolku sentuh pusarnya.

Tanganku membelai punggung lalu turun meraba bokongnya yang montok. Ines membalasnya dekapanku dengan melingkarkan tangannya di bahuku. Ke-2  telapak tanganku mencapai bokong Ines, kuremas dengan sedikit rada kasar lalu saya naiki badannya.

BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama